top of page
Search

Arsitektur Khas Jawa yang Ada di Kampung Jawa, Jogja

  • Writer: Amelye Putri
    Amelye Putri
  • Sep 26, 2018
  • 2 min read


Hai para pembaca yang berbahagia, kali ini saya akan membawa kalian ke dalam tulisan saya yang membahas tentang klasiknya arsitektur khas Rumah Jawa di Resto Kampung Jawa.

Bagi kalian yang ingin menikmati bagaimana rasanya menyantap makanan dan minuman khas Jawa dan berada di suasana yang sangat mendukung untuk merasakan keaslian rasanya, maka saya akan merekomendasikan kalian untuk berkunjung ke Kampung Jawa. Alamat dari kampung ini sendiri berada di Jl. Watugede, Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Google Maps : https://www.google.com/maps/dir/-7.7727771,110.3779852/kampung+jawa+jogja/@-7.7519708,110.3633866,14z/data=!3m1!4b1!4m9!4m8!1m1!4e1!1m5!1m1!1s0x2e7a592031c130fb:0x8848c175285c0330!2m2!1d110.3810364!2d-7.7328694)

Saya rasa hal utama yang menjadi fokus dari resto ini selain makanan dan minuman ialah arsitekturnya. Mengangkat kebudayaan Jawa kuno yang sedikit di modifikasi menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Penyediaan gubug-gubug, mini joglo, genting dari jerami, dll yang benar-benar di desain seperti rumah yang ada di daerah Jawa menjadi suatu atraksi yang bisa menjadi alasan bagi pengunjung untuk datang ke sini.


Gubug/ Gazebo Yang Gentingnya Dibuat Dari Jerami

Menurut saya, arsitektur yang ada di Kampung Jawa ini sangatlah mendetail karena bangunan dari dapurnya sendiri juga berbentuk seperti pawon yang biasanya ada di rumah, makanan dan minuman khas Jawa, gelas dan piring yang teramat menambah suasana seperti berada di rumah.


Dapur Resto Yang Mirip Dengan 'Pawon' Yang Ada Di Rumah Khas Jawa


Tampak Depan Resto Kampung Jawa


Satu hal yang menurut saya unik dan jarang dimiliki oleh restoran lain ialah gubuk yang digunakan untuk kita makan/ minum itu terbuat dari dipan yang biasanya ada di rumah-rumah nenek dan kakek kita karena di zaman sekarang ini barang tersebut sangat jarang digunakan. Alas tempat kami duduk juga terbuat dari tikar anyam yang sangat tradisional. Saya merasa dukungan dari arsitektur yang ada di sana bisa mengingatkan memori masa kecil kita karena suasana di sana benar-benar menggambarkan keadaan rumah yang damai.

Beberapa gubug/ gazebo di sini mengangkat beberapa rumah adat dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Saya rasa ini merupakan sebuah inovasi baru dari resto yang ada di Yogyakarta dan di desain agar orang-orang yang datang dapat merasakan rumah meski ia tidak berada di tempat asalnya, mungkin saja sebagai pengobat rindu.



Rumah Kebaya Khas Jawa Barat

Bahkan, interior seperti kayu, jendela, dll juga menambah kesan dari tempat ini menambah kenyamanan dari pengunjung, saya rasa penerangan remang-remang juga cocok untuk mengobrol santai.



Namun, saya sedikit menyoroti tentang gubuk-gubuk yang kami gunakan untuk duduk sudah sedikit rapuh dan tidak terlalu kokoh lagi, mungkin ini semua disebabkan karena usia dari dipan yang sudah tua dan usang. Mungkin pihak pengelola perlu memperbaharui/ memperbaiki kualitas dari fasilitas-fasilitas yang perlu untuk diganti. Namun, mereka juga perlu untuk mempertahankan keotentikan dari gaya Jawa tersebut.


Dipan Yang Digunakan Untuk Duduk Tampak Sedikit Rapuh

Overall, saya sangat terkesan dengan arsitektur yang disuguhkan di resto ini. Pemberian nilai 7/10 saya rasa cukup untuk merekomendasikan Kampung Jawa ini sebagai rumah makan yang harus kalian kunjungi saat berada di Jogja.


Terimakasih telah membaca blog saya dan sampai jumpa di tulisan-tulisan saya selanjutnya.




Comments


bottom of page