top of page
Search

Sam Poo Kong, Memandang Klenteng Sebagai Objek Wisata Lengedaris Di Semarang

  • Writer: Amelye Putri
    Amelye Putri
  • Aug 29, 2018
  • 3 min read

Updated: Sep 13, 2018


Foto Patung Raksas Laksamana Cheng Ho Dan Salah Satu Klenteng Yang Ada Di Sam Poo Kong

Keindahan sebuah objek wisata tidak melulu tentang pesona alam saja, bahkan banyak juga tempat menarik yang di buat oleh manusia menjadi sebuah tujuan wisatawan untuk berkunjung. Salah satunya ialah Sam Poo Kong, klenteng yang dulunya menjadi tempat persinggahan pertama Laksamana Cheng Ho yang berasal dari Tiongkok dan beragama Islam. Tidak hanya sebagai tempat wisata, sampai sekarang destinasi ini digunakan untuk berziarah dan bersembahyang bagi beberapa masyarakat yang mempercayai akan mendapatkan berkat apabila mereka melakukan ritual tersebut. Beberapa kuil yang digunakan untuk pemujaan tersebut dinamai sesuai dengan tokoh yang bersangkutan. Adanya patung raksasa Cheng Ho yang katanya berlapis emas juga sangatlah menarik, dari situ kita bisa melihat dan membayangkan bagaimana wujud dari Sang Laksamana tersebut. Dibalut dengan nuansa merah dan kuning, bangunan yang ada di Sam Poo Kong sangat menarik perhatian wisatawan untuk sekedar melihat ataupun mengambil foto di sana. Banyaknya makanan yang dijajakan juga menambah atraksi wisata di tempat tersebut, hiburan lain yang sering ada di sini ialah pertunjukkan musik dari berbagai acara yang terselenggara. Penyediaan fasilitas yang ada pun sudah mumpuni sebagai objek wisata, adanya kamar mandi, mushola, dan yang lainnya. Adanya tour guide yang disediakan oleh pihak pengelola dari Sam Poo Kong juga merupakan fasilitas tambahan yang sangat berfungsi untuk menjelaskan unsur-unsur dari beberapa bangunan dan sejarah di sana. Namun, apabila kalian menyewa mereka maka janganlah lupa untuk memberikan uang tips kepada mereka.Objek wisata yang ada di Kota Semarang ini memiliki lokasi yang cukup strategis untuk dijangkau, di kala itu saya dan rombongan memakai alat transportasi bis dari Kota Yogyakarta dengan akses langsung ke destinasi ini. Perjalanan dari Jogja ke Semarang menghabiskan waktu 4 jam menggunakan bis, apabila kalian ingin mengendarai sepeda motor mungkin akan lebih cepat. Saya dan rombongan menginap di Hotel Neo Semarang yang kala itu biaya sewanya sekitar Rp 280.000,- saja karena kami memesan lebih dari 10 kamar. Kami pergi ke Sam Poo Kong pada hari kedua, setelah bersiap-siap dari hotel, jarak tempuh perjalanan memakan waktu selama 45 menit. Kali ini saya akan memberikan informasi lain mengenai akses ke tujuan wisata kita kali ini, saya akan memilih untuk memulai trip dari Universitas Diponegoro saja, karena pasti banyak mahasiswa baru bahkan lama yang ingin pergi ke sini. Apabila kita berangkat dari UNDIP Semarang maka kita harus berjalan ke Halte Polines dan bertanya pada petugas bis dengan kode apa yang akan menuju ke Terminal Bayangan Patung Kuda (saya mendapatkan sumber bahwa itu adalah bis R8E, namun akan lebih baik apabila kalian bertanya di sana). Setelah itu, apabila sudah sampai di terminal tujuan maka berjalalanlah sekitar 190m ke Halte Tembalang 2 menuju Halte RSUD Kariadi, sesudah itu kalian hanyalah perlu berjalan kaki sekitar 15 menit menuju Klenteng Sam Poo Kong. Alternatif yang lain dan yang lebih praktis ialah dengan cara kalian memesan transportasi di aplikasi online. Hal lain yang menjadi poin plus tersendiri ialah harga tiket masuk ke Sam Poo Kong ini sangatlah terjangkau, cukup dengan Rp 5000,- saja maka kita bisa menikmati keindahanya. Namun, apabila kita ingin lebih dalam menyelami tempat wisata dengan masuk ke ruang sembahyang maka kita harus merogoh kocek lagi sebesar Rp 20.000,-.

Foto Author Dan Teman-Teman

Saya rasa Sam Poo Kong ini sangat tepat dan wajib dikunjungi ketika ke Semarang, selain harga tiket masuk yang murah kalian juga akan mengerti bagaimana bentuk klenteng beserta cerita-cerita di dalamnya. Saya akan memberi rating 7/10 untuk destinasi kita kali ini. Silakan berkunjung dan berikan komentar tentang pandanganmu terhadap objek wisata ini. Salam Pariwisata!

Comments


bottom of page